Friday, January 12, 2018

Review Foredi Gel Untuk Membantu Mengatasi Ejakulasi Dini

Kualitas berhubungan badan di ranjang memang merupakan salah satu aspek kebahagiaan untuk suami dan istri agar selalu terjaga keharmonisannya. Berbagai cara akan dilakukan untuk mengatasi masalah ini. 
Yang paling utama adalah adanya komunikasi yang baik antara suami istri sehingga akan lebih mudah dicari solusi untuk mengatasi masalah ejakulasi dini.

Ada banyak sekali ragam masalah yang terjadi setelah berkeluarga seperti yang saya alami dan mau saya sharingkan ke temen-temen. Setelah beberapa tahun menikah, saya mengalami kendala saat berhubungan intim dengan istri saya. Masalah tersebut muncul karena ejakulasi dini ketika berhubungan intim yang membuat saya nggak nyaman. Meskipun istri nggak mempermasalahkan hal ini jadi salah satu kepikiran besar saya karena rasa kurang nyaman karena tidak bisa “tahan lama” selalu terngiang-ngiang. Karena saya selalu keluar duluan dan lebih cepat dari istri saya takut alias paranoid kalau dia nggak terpuaskan.

Setelah banyak berkonsultasi ke dokter, surfing internet buat browsing nyari cara mengatasi ejakulasi dini akhirnya saya dan istri nemuin review soal Foredi. Foredi adalah gel atau obat oles luar yang dapat digunakan untuk meningkatkan kembali keperkasaan dan ketahanan saat berhubungan di ranjang. Awalnya saya ragu dan waktu browsing pertama belum begitu tertarik. Tapi semakin lama dan berkali-kali saya lihat review dan juga testimoni langsung dari teman yang sudah pakai ditambah dukungan 100% istri tercinta saya mau coba gel oles herbal ini.
Awalnya sempet takut punya efek samping buruk bagi kesehatan organ kemaluan saya dan istri. Niatnya mau bikin hubungan intim jadi lebih greng tapi kalau ada efek sampingnya yang lebih bahaya kan takut. Tapi semua kekhawatiran tersebut musnah karena Foredi merupakan obat oles herbal yang terbuat dari bahan alami yang bekerja secara maksimal untuk mengatasi berbagai masalah dalam berhubungan intim tanpa ada efek samping.
Produk Foredi Gel juga sudah terdaftar pada BPOM sehingga aman dan legal. Yang membuat saya lebih yakin lagi, obat oles herbal ini direkomendasikan langsung oleh dokter kenamaan Boyke Dian Nugraha atau yang lebih dikenal dengan Dokter Boyke saja.
Foredi itu produk oles antiseptik khusus untuk pria dewasa yang diproduksi dari berbagai bahan tradisional asli Indonesia dari Menes Banten. Saya beli produk Foredi secara online dan setelah beberapa hari produk tersebut tiba di rumah dengan selamat. Saking nggak sabar pengen nyoba khasiatnya malam harinya juga langsung saya pakai sebelum tempur dengan istri. Bentuk dari Foredi adalah gel. Dari aromanya, sudah jelas jika produk ini dibuat dari berbagai bahan alami karena sangat khas rempah-rempah. Teksturnya juga nggak teralu lengket sehingga nyaman diaplikasikan ke kemaluan.
Sesuai aturan cara pakai Foredi, saya olesin gel Foredi dua jam sebelum tempur dengan istri. Saya olesin kira-kira jam 8 malam. Saya olesin setengah sachet ke semua permukaan penis dari pangkal bawah hingga bagian atas atau kepalanya juga tapi jangan sampai ke lubang penis. Tapi buat penderita ejakulasi dini parah atau penis tidak tegang maksimal olesin 1 sachet. Lalu saya diemin selama satu jam sampai jam 9 sesuai petunjuknya supaya gel meresap sempurna. Dari awal pengolesan saya ngerasain hangat, hal ini karena gel ini terbuat dari rempah-rempah. Jam 9-an lebih saya cuci atau bilas penis dengan air bersih dan sabun lalu saya keringkan dengan handuk kering.
Kembali diemin selama satu jam lagi sampai rasa hangat hilang. Nggak usah takut ya, karena rasa hangat ini nandain kalau obat olesnya bekerja normal. Barulah jam 10 malam saya mengajak istri buat berhubungan intim. Baru pertama kali nggunain obat oles ini efeknya sudah bisa saya rasakan. Penis saya jadi tegang lebih keras dari biasanya, meskipun biasanya sudah ereksi maksimal tapi ini jadi lebih maksimal lagi. Ejakulasi dini juga sudah tidak terjadi lagi karena saya bisa bertempur dalam waktu yang lama dengan istri sampai dia mengalami multiorgasme dan sangat puas. Begitu juga dengan saya.
Obat oles herbal Foredi Gel memang benar-benar manjur dan berkhasiat. Foredi nggak mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa mematikan rasa kaya produk luar beredar secara illegal. Obat oles ini juga punya dampak positif buat istri karena bisa jadi antiseptik pencegah jamur penyebab keputihan. Kini masalah ranjang saya sudah terselesaikan dan hubungan saya dengan istri semakin harmonis berkat Foredi Gel. Dari pengalaman saya sendiri memang obat oles ini terbukti ampuh dan aman dipakai.

Itulah salah satu review lengkap dari customer kami yang sudah menggunakan foredi.


Tuesday, March 15, 2016

Tingkatan Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini atau premature ejaculation adalah ejakulasi cepat yang dialamim oleh pria ketika melakukan kegiatan seksual. Ejakulasi dini menjadi masalah seksual paling umum pada pria selain impotensi. Dan impotensi sangat berkaitan dengan ejakulasi dini. Banyak pria yang gagal mencapai ereksi juga mengalami ejakulasi dini. Ejakulasi dini yang jarang terjadi mungkin tidak menjadi masalah. Namun jika ejakulasi dini dialami 50% atau lebih dari hubungan seksual, maka kondisi tersebut harus diobati.

Kebanyakan profesional yang mengobati ejakulasi dini mendefinisikan kondisi ini sebagai terjadinya ejakulasi lebih awal dari keinginan kedua pasangan. Jadi, persepsi ejakulasi dini pada setiap individu berbeda. Definisi yang berarti luas ini menghilangkan asumsi bahwa ejakulasi dini harus ditentukan dengan waktu tertentu. Misalnya, pria mencapai klimaks dan ejakulasi setelah 5 menit dan wanita orgasme juga dalam waktu lima menit, selama kedua pasangan puas, maka pria tidak dikatakan ejakulasi dini. Disisi lain, Meskipun pria bisa menahan ejakulasinya hingga 20 menit, namun pasangannya baru bisa orgasme setelah 35 menit, maka pria tersebut dapat dikatakan mengalami ejakulasi dini.

Pendapat tentang ejakulasi tersebut masih menjadi kontroversi, banyak juga ahli yang menentang definisi ejakulasi dini seperti itu. Namun yang jelas, ejakulasi dapat dikatakan “dini” jika rata-rata keluar kurang dari lima menit.

Secara umum ejakulasi dini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Lifelong premature ejaculation yang artinya ejakulasi seumur hidup, ejakulasi dini yang selalu dialami pria sejak masa pubertas hingga dewasa. Ejakulasi dini seumur hidup biasanya berkaitan dengan kondisi medis tertentu.

Acquired premature ejaculation adalah ejakuasi dini pada pria yang sebelumnya bisa mengontrol ejakulasinya dan kemudian mengalami ejakulasi dini karena masalah tertentu. Ejakulasi dini jenis ini biasanya tidak berkaitan dengan kondisi medis, namun cenderung lebih disebabkan oleh obat psikotropika dan narkoba.

Kriteria Diagnostik (DSM-5)

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), mengklasifikasikan ejakulasi dini adalah masalah seksual yang dialami pria dengan gangguan disfungsi seksual yang biasanya ditandai dengan ketidakmampuan klinis yang signifikan untuk merespon seksual atau untuk mengalami kenikmatan seksual.

Fungsi seksual melibatkan interaksi yang kompleks antara faktor-faktor biologis, sosial budaya, dan psikologis. Kompleksitas interaksi ini membuat sulit untuk memastikan etiologi klinis disfungsi seksual. Sebelum diagnosis disfungsi seksual dibuat, masalah yang dijelaskan oleh gangguan mental non-seksual atau stres lainnya harus terlebih dahulu dibenahi. Dengan demikian, di samping kriteria ejakulasi dini, hal-hal berikut ini juga harus dipertimbangkan

  • Faktor Pasangan. Misalnya, masalah seksual yang dialami pasangan, atau juga masalah kesehatan lain.
  • Faktor hubungan. Misalnya, masalah komunikasi dan tingkat yang berbeda dari gairah seksual untuk aktivitas seksual. Satu contoh, pria yang mudah terangsang sementara wanita membutuhkan stimulasi lebih untuk bergairah.
  • Faktor trauma individu. Misalnya, riwayat pelecehan seksual atau emosional, kondisi kejiwaan yang ada seperti depresi, atau stres seperti kehilangan pekerjaan.
  • Faktor budaya atau agama. Misalnya, hambatan atau sikap bertentangan tentang seksualitas.
  • Faktor medis. Misalnya, kondisi medis yang ada atau efek obat.

Kriteria spesifik dari DSM-5 tentang ejakulasi dini adalah sebagai berikut:

  • Hampir setiap kali berhubungan seksual atau 75%-100% aktivitas seksual mengalami ejakulasi dalam waktu 1 menit penetrasi penis-vagina dan sebelum individu menginginkan itu.
  • Gejala di atas telah berlangsung selama minimal 6 bulan.
  • Gejala-gejala di atas menyebabkan penderitaan yang signifikan bagi individu.
  • Ada gangguan nonseksual yang mempengaruhi mental, kondisi medis, efek dari obat atau obat, atau hubungan distress berat atau stres penting lainnya.

Tingkat keparahan ejakulasi dini dapat ditentukan sebagai berikut:

  • Ringan. terjadi dalam waktu kurang lebih 5 menit penetrasi vagina.
  • Sedang, terjadi dalam waktu kurang lebih 1-3 menit penetrasi vagina.
  • Parah, terjadi sebelum aktivitas seksual, pada awal aktivitas seksual, atau dalam waktu kurang dari satu menit penetrasi vagina.

Durasi disfungsi ditentukan sebagai berikut:

Lifelong (seumur hidup). Ejakulasi dini yang dialami sejak pengalaman seksual pertama
Acquired. Berkembang setelah periode fungsi seksual relatif normal
Selain itu, konteks di mana terjadi disfungsi seksual ditentukan sebagai berikut:

Generalized, tidak terbatas pada beberapa jenis stimulasi atau rangsangan, situasi, atau pasangan.

Situasional, terbatas pada jenis tertentu stimulasi atau rangsangan, situasi, atau pasangan.

Mengingat ejakulasi dini memiliki level atau tingkatan berbeda, Anda juga harus memilih pengobatan yang sesuai dengan tingkat ejakulasi dini yang Anda alami.

Berikut adalah obat kuat herbal yang mengobati ejakulasi dini sesuai tingkatannya

  • Magic Oil, obat kuat oles herbal untuk menjaga agar ereksi lebih kuat, dan aman dikonsumsi secara reguler
  • Durevel, obat kuat oles herbal untuk mengatasi ejakulasi dini dengan cepat, dengan efek sedikit kebas atau mati rasa, dan sebaiknya digunakan seperlunya saja.

Monday, March 14, 2016

Gejala dan Penyebab Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini (Premauture Ejaculation) adalah disfungsi seksual yang paling umum dialami pria. Ejakulasi dini mempengaruhi 25% sampai 40% dari pria di di dunia ini. Ada dua variabel yang menentukan bahwa pria memiliki ejakulasi dini, yaitu berapa lama waktu yang dibutuhkan pria untuk ejakulasi dan berapa lama kedua pasangan menginginkan hubungan seks untuk berakhir. Berdasarkan kedua variabel tersebut para peneliti telah mulai membentuk definisi kuantitatif ejakulasi dini.

Kadang yang menjadi masalah adalah ejakulasi dini terjadi karena stimulasi yang terlalu lama untuk mencapai ereksi. Ejakulasi dini lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda dan biasanya akan hilang dengan meningkatnya pengalaman seksual. Kecemasan merupakan penyebab utama ejakulasi dini. Terapi psikologis dan obat dengan sertraline dipercaya dapat efektif. Namun banyak yang melaporkan, tingkat keberhasilan sertraline untuk ejakulasi dini sangat bertentangan, banyak yang tidak merasakannya.

Para peneliti mendefinisikan ejakulasi dini menggunakan stopwatch. Berdasarkan penelitian tersebut dilaporkan bahwa ejakulasi rata-rata pria usia 18-30 tahun memiliki ejakulasi normal saat berhubungan intravaginal dalam enam setengah menit.

Apa Saja Gejala Ejakulasi Dini?

Gejala adalah sesuatu yang dapat dirasakan dan dijelaskan oleh indra pasien, sedangkan tanda adalah sesuatu yang orang lain dapat melihatnya. Ejakulasi dini adalah keluarnya air mani dari penis, biasanya disertai dengan orgasme terjadi lebih cepat dari yang diinginkan selama aktivitas seksual. Ejakulasi dini ditandai dengan kurangnya kontrol atas ejakulasi yang mengganggu kinerja seksual yang optimal. Ejakulasi dini biasanya terjadi sebelum atau segera setelah penetrasi selama hubungan seksual.

Apa Penyebab Ejakulasi Dini?

Faktor psikologis biasanya berkontribusi terhadap ejakulasi dini. Ejakulasi dini dapat disebabkan oleh:

  • Depresi, stres atau masalah psikologis lain
  • Kekhawatiran tentang kinerja seksual
  • Riwayat represi seksual
  • Kurangnya keseluruhan kepercayaan terhadap pasangan
  • Dinamika interpersonal yang sangat berkontribusi terhadap fungsi seksual
  • Kurangnya komunikasi antara pasangan, melukai perasaan, atau konflik yang belum diselesaikan yang dapat mengganggu kemampuan untuk mencapai keintiman emosional.
  • Ejakulasi dini juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, antara lain:
  • Gangguan tiroid
  • Infeksi prostat atau uretra
  • Sistem refleks aktivitas ejakulasi yang abnormal
  • Kerusakan sistem saraf dari operasi
  • Trauma yang menyangkut kehidupan seksual
  • Hormon yang abnormal
  • Kadar kimia tertentu dari otak yang abnormal

Ejakulasi dini karena neurologis juga dapat menyebabkan bentuk lain dari disfungsi seksual, atau mengintensifkan masalah yang ada. Dalam konteks yang kurang patologis, ejakulasi dini juga bisa disebabkan hanya karena gairah seksual yang ekstrim atau berlebihan.

Sunday, March 13, 2016

Pengobatan Ejakulasi Dini

Pengobatan ejakulasi dini dibagi menjadi empat, yaitu penanganan secara mandiri, penanganan dengan anestesi topikal, dengan obat-obatan yang diminum, serta terapi pasangan yang melibatkan konseling serta teknik memperlambat ejakulasi.

Penanganan mandiri
Penanganan mandiri merupakan cara yang bisa Anda lakukan sendiri sebelum pergi ke dokter. Dengan melakukan beberapa teknik relaksasi atau teknik untuk mengalihkan perhatian, ejakulasi dini bisa ditangani.

Cobalah untuk melakukan posisi seksual dengan wanita di atas ketika berhubungan seks. Tujuannya adalah agar pasangan Anda dapat dengan mudah menarik diri ketika Anda mulai mendekati ejakulasi. Setelah rasa ingin ejakulasi telah hilang, Anda bisa kembali melanjutkan penetrasi.

Untuk menahan refleks ejakulasi, Anda bisa melakukannya dengan cara mengambil napas dalam-dalam dan beristirahat sebentar. Sambil beristirahat Anda dapat mengalihkan pikiran ke hal-hal lain agar keinginan untuk ejakulasi menurun.

Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan masturbasi satu atau dua jam sebelum berhubungan seks. Jika penis Anda sangat sensitif, penggunaan kondom tebal juga dapat membantu menurunkan sensasi.

Selain itu, Anda juga bisa mencoba untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan merokok dan konsumsi minuman keras. Langkah-langkah ini bisa meningkatkan kendali Anda dalam berejakulasi.

Teknik pengendalian ejakulasi
Ada dua teknik yang paling populer dalam metode ini, yakni ‘teknik meremas’ dan ‘teknik berhenti-mulai’.

Dalam teknik meremas, pasangan wanita Anda akan coba memberikan Anda masturbasi. Ketika Anda mulai merasa akan ejakulasi, berilah sinyal pada pasangan Anda untuk berhenti dan langsung meremas kepala penis selama sepuluh hingga tiga puluh detik. Setelah penis dilepaskan, tunggulah selama setengah menit sebelum mengulangi proses yang sama. Lakukanlah metode ini secara berulang-ulang sebelum ejakulasi benar-benar dibiarkan terjadi.

Yang kedua adalah teknik berhenti-mulai. Teknik ini dilakukan selama masa penetrasi. Ketika Anda merasa akan ejakulasi, tariklah penis Anda keluar dari pasangan Anda, lalu mulai ambil napas dalam-dalam. Setelah keinginan untuk ejakulasi hilang, lanjutkan lagi penetrasi. Lakukanlah teknik ini secara berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan Anda dan pasangan.

Keefektifan teknik-teknik ini akan meningkat seiring dengan frekuensi latihan Anda dan pasangan Anda.

Penanganan ejakulasi dini dengan obat anestesi topikal
Anestesi topikal mengandung zat yang dapat membuat bagian tubuh menjadi kebas dan mati rasa. Anestesi topikal dipakai sesaat sebelum melakukan hubungan seks. Efek kebas obat ini dapat mengurangi sensasi sehingga menunda ejakulasi.

Meski efektif, penanganan dengan cara ini juga memiliki efek samping. Beberapa pria mengaku kurang menikmati hubungan seksual akibat kepekaan penis mereka yang berkurang. Tidak hanya pria, pasangan wanitanya juga bisa mengalami hal yang sama. Ini dikarenakan zat anestesi ikut terserap oleh vagina. Dalam kasus yang jarang terjadi, anestesi topikal dapat menyebabkan pemakainya mengalami alergi.

Penanganan ejakulasi dini dengan obat-obatan
Salah satu obat untuk mengatasi ejakulasi dini adalah selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Obat ini sebenarnya merupakan antidepresan atau obat pereda depresi. Akan tetapi SSRI ternyata juga memiliki efek yang dapat menunda ejakulasi dan banyak diresepkan oleh dokter.

Beberapa penderita mengaku merasakan efek obat ini setelah penggunaan selama 7-14 hari. Jenis SSRI yang umum digunakan dalam menangani ejakulasi dini adalah fluoxetine, sertaline, dan paroxetine.

Efek samping seperti rasa lelah dan mual yang mungkin muncul akibat SSRI tergolong ringan dan biasanya tubuh akan menyesuaikan diri setelah beberapa minggu.

Bagaimana jika SSRI tidak efektif dalam mengobati ejakulasi dini? Sebagai alternatfinya dokter bisa meresepkan analgesik, seperti tramadol. Obat ini sebenarnya merupakan obat pereda nyeri tapi sama seperti SSRI, analgesik juga dapat menunda ejakulasi. Efek samping penggunaan analgesik bisa berupa sakit kepala, pusing, dan mual.

Konseling
Selama konseling, pasangan akan didorong untuk menceritakan segala masalah yang mungkin memengaruhi hubungan mereka dan menemukan solusinya bersama-sama dengan bantuan seorang tenaga ahli (biasanya psikolog). Sesi ini juga dapat membantu pasangan mengurangi kecemasan dan mengatasi stres. Biasanya efek konseling akan terlihat lebih nyata jika didukung dengan pemberian obat.

Saturday, March 12, 2016

Diagnosis Ejakulasi Dini

Sebelum memberikan pengobatan, tentunya dokter akan mencari tahu penyebab ejakulasi dini dan kesehatan pasien terlebih dahulu secara keseluruhan. Beberapa hal yang mungkin ditanyakan dokter adalah mengenai:


  • Kondisi kesehatan, misalnya apakah pasien memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, atau diabetes.
  • Obat-obatan yang dikonsumsi.
  • Riwayat kesehatan keluarga sebagai kemungkinan adanya kondisi turunan.
  • Cedera yang mungkin pernah dialami pasien pada area panggul atau operasi yang mungkin pernah dia jalani di area tersebut.
  • Kesehatan jiwa dan pikiran.
  • Aspek-aspek dalam gaya hidup, seperti jenis makanan apa yang dikonsumsi dan berapa banyak alkohol yang diminum pasien tiap hari.


Penting bagi pasien untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan dokter secara jujur agar pasien bisa menerima pengobatan yang efektif.

Selain bertanya mengenai riwayat kesehatan dan gaya hidup, dokter juga mungkin akan melakukan tes urin untuk memastikan tidak adanya infeksi. Jika pasien mengalami ejakulasi dini, kesulitan memertahankan ereksi, atau bahkan sulit untuk ereksi, tes darah juga akan disarankan untuk memeriksa kadar hormon testosteronnya.

Jika dokter mencurigai kemungkinan cedera atau infeksi pada area panggul sebagai penyebab ejakulasi dini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Bagi manula yang sudah berusia di atas 50 tahun, pemeriksaan dubur dilakukan untuk memeriksa kelenjar prostat. Selain itu tekanan darah dan detak jantung akan diukur juga.

Friday, March 11, 2016

Penyebab Ejakulasi Dini

Penyebab ejakulasi dini ada 2 macam yaitu penyebab sekunder dan penyebab primer, adapun jabarannya sbb :

Penyebab ejakulasi dini sekunder
Ejakulasi dini sekunder merupakan jenis ejakulasi dini yang paling umum dan dialami oleh pria yang sebelumnya mampu berejakulasi dengan normal. Kondisi ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu dari segi psikologis dan fisik.

Beberapa hal yang termasuk ke dalam faktor psikologis adalah stres, depresi, rasa cemas atau bersalah dan konflik dalam hubungan yang belum terselesaikan.

Yang dimaksud faktor fisik di sini adalah masalah kesehatan yang mendasari, misalnya penyakit prostat, masalah pada kelenjar tiroid, tekanan darah tinggi, ketidakseimbangan hormon seksual, diabetes, serta gaya hidup seperti penggunaan narkoba atau konsumsi alkohol yang berlebihan.

Penyebab ejakulasi dini primer
Seorang pria disebut mengalami ejakulasi dini primer jika dirinya terlalu cepat mengalami ejakulasi sejak pertama dan setiap kali berhubungan intim. Pada kondisi ini, biasanya pria tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menahan ejakulasi dalam durasi waktu yang diharapkannya. Keadaan tersebut bisa menyebabkan si pria merasa malu, frustrasi, dan menghindari keintiman seksual, sehingga bukan mustahil jika nantinya hal-hal itu bisa merusak hubungan berpasangan.

Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab ejakulasi dini primer adalah:


  • Pengalaman seksual yang membuat trauma. Ejakulasi dini primer pada seseorang kadang-kadang bisa disebabkan oleh trauma pengalaman seksual yang pernah dialaminya, seperti pelecehan seksual saat kecil atau remaja, atau bahkan trauma akibat tertangkap melakukan onani.
  • Kebiasaan masturbasi atauonani dengan cepat. Banyak dokter percaya bahwa kebiasaan ini dapat memengaruhi perilaku seksual seorang remaja di masa depannya. Sengaja membuat ejakulasi secepat mungkin karena takut tertangkap oleh orang lain saat onani atau masturbasi bisa melatih tubuh untuk berejakulasi secara dini.
  • Faktor biologis. Ada studi yang mengemukakan bahwa faktor biologis bisa menyebabkan ejakulasi dini primer. Contohnya adalah perubahan kepekaan pada saraf penis sehingga menjadi terlalu sensitif. Karena penisnya sangat sensitif, pria tersebut menjadi lebih mudah mengalami ejakulasi saat terkena rangsangan sekecil apa pun.
  • Pengasuhan dan latar belakang. Perasaan bersalah dan cemas dapat mengganggu kehidupan seksual seseorang. Ajaran sejak dini yang sangat ketat, terutama ajaran yang membatasi aktivitas seksual (bahwa aktivitas ini tabu dan baru boleh dilakukan jika seseorang telah menikah), bisa membuat seorang pria kelak merasa tidak rileks saat berhubungan seks dengan pasangannya. Bukan tidak mungkin ajaran yang ketat tersebut juga membentuk pemikiran bahwa seks adalah perbuatan dosa.

Thursday, March 10, 2016

Cara Menyembuhkan Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini merupakan keadaan dimana seorang pria dianggap terlalu cepat mengalami ejakulasi saat berhubungan seksual. Ejakulasi kadang-kadang merupakan hal yang tidak perlu diwaspadai namun ketika hubungan seksual Anda seringkali diakhiri dengan ejakulasi dini maka sebaiknya hal ini perlu diwaspadai dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ejakulasi dini dibagi menjadi dua, yaitu:

Ejakulasi dini sekunder yaitu ejakulasi dini yang dialami oleh seorang pria yang sebelumnya memiliki ejakulasi yang normal. Keadaan ini dapat disebabkan oleh:

  • Keadaan psikologis seperti stress, cemas , depresi atau konflik dengan pasangan seksual
  • Keadaan fisik seperti penyakit prostat, tekanan darah tinggi, diabtes, dll

Ejakulasi dini primer yaitu ejakulasi dini yang dialami pria sejak pertama kali melakukan hubungan seksual. Keadaan ini dapat disebabkan oleh:

  • Trauma akan pengalaman seksual seperti adanya pelecehan seksual
  • Kebiasaan masturbasi atau onani dengan cepat
  • Faktor biologis yaitu kepekaan penis yang bertambah
  • Pengasuhan latar belakang

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan ejakulasi dini. Untuk mendapatkan penanganan yang tepat sebaiknya lakukan konsultasi denga dokter agar dokter dapat memeriksa keadaan kesehatan Anda terlebih dahulu sehingga dapat diberikan pengobatan yang tepat.

Penanganan yang bisa dilakukan antara lain:

1. Penanganan mandiri, seperti;

  • Melakukan teknik pengendalian ejakulasi
  • Melakukan relaksasi
  • Melakukan hubungan seksual dengan posisi wanita diatas
  • Mengambil nafas dalam-dalam ketika akan ejakulasi
  • Penggunaan kondom yang tebal

2. Penanganan dengan obat-obatan seperti:

  • Obat anestesi topikal yang digunakna sebelum melakukan hubungan seksual
  • Menggunakan obat antidepresan

3. Melakukan konseling dengan dokter

Olahraga merupakan aktivitas yang baik untuk kesehatan. Melakukan olahraga secara rutin dapat membuat tubuh menjadi semakin bugar. Namun, untuk penanganan ejakulasi dini primer sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter.